Sutta Piṭaka
Sutta Piṭaka, bagian kedua dari Tipiṭaka, berisi lebih dari 10,000 sutta (kotbah) yang diberikan oleh Sang Buddha dan murid-murid dekatnya selama empat puluh lima tahun Sang Buddha mengajar dan beberapa saat setelah itu, dan juga bait-bait oleh anggota Sangha lainnya.Sutta dikelompokkan menjadi lima Nikāya, atau kumpulan:
Dīgha Nikāya
Kotbah "Panjang" (Pāḷi dīgha = "panjang") terdiri dari
34 sutta, termasuk sutta yang terpanjang di Kanon. Subjek sutta-sutta ini
cakupannya luas, dari kisah-kisah mahluk yang tinggal dialam dewata yang
seperti kisah rakyat yang beraneka-warna (DN 20) sampai yang instruksi meditasi
praktis yang membumi (DN 22). Belakangan ini para ahli mengajukan bahwa Dīgha
Nikāya yang memiliki ciri khas tersebut memang "dimaksudkan untuk propaganda,
untuk menarik ke agama baru."
Majjhima Nikāya
Kotbah "Menengah" (Pāḷi majjhima = "menengah") terdiri
dari 152 sutta yang panjangnya bervariasi. Mencakup dari beberapa sutta yang
dalam dan sulit di Kanon (misalnya, MN 1) sampai ke kisah yang menarik tentang
kesedihan dan drama yang mengilustrasikan prinsip penting dari hukum kamma
(misalnya, MN 57, MN 86).
Saṃyutta Nikāya
Kotbah "Yang Dikelompokkan" (Pāḷi Saṃyutta = "kelompok"
atau "kumpulan") terdiri dari 2,889 sutta yang relatif pendek yang
dikelompokkan berdasarkan tema menjadi 56 saṃyutta.
Aṅguttara Nikāya
Kotbah "Yang Difaktorkan lebih lanjut" (Pāḷi anga =
"faktor" + uttara = "dibelakang," "lebih jauh/lebih
lanjut") terdiri dari beberapa ribu sutta pendek, dikelompokkan menjadi
sebelas nipatas sesuai dengan jumlah pokok bahasan Dhamma yang dicakup didalam
setiap sutta. Sebagai contoh, Eka-nipata ("Buku kumpulan Satu")
terdiri dari sutta yang berisi satu pokok bahasan Dhamma; Duka-nipata
("Buku kumpulan Dua") terdiri dari sutta yang berhubungan dengan dua
pokok bahasan Dhamma, dan seterusnya.
Khuddaka Nikāya
"Bagian buku pendek" (Pāḷi khudda = "kecil,"
"kurang"), terdiri dari limabelas buku (delapan belas pada edisi
Birma):
- Khuddakapāṭha — Potongan Singkat
- Dhammapada — Jalan Dhamma
- Udāna — Seruan
- Itivuttaka — Demikianlah dikatakan
- Suttanipāta — Kumpulan Sutta
- Vimānavatthu — Kisah tentang Istana Surgawi
- Petavatthu — Kisah tentang hantu kelaparan
- Theragātha — Bait tentang tetua biarawan
- Therigātha — Bait tentang tetua biarawati
- Jātaka — Kisah tentang kelahiran
- Niddesa — Penjelasan
- Paṭisambhidāmagga — Jalan untuk Membedakan
- Apadana — Kumpulan Kisah
- Buddhavamsa — Sejarah para Buddha
- Cariyāpitaka — Keranjang tentang Tata Cara
- Nettippakarana (hanya pada Tipiṭaka Bahasa Burma)
- Peṭakopadesa (hanya pada Tipiṭaka Bahasa Burma)
- Milindapañha — Pertanyaaan Milinda (hanya pada Tipiṭaka edisi Birma)
Singkatan Dan Penomoran
Umumnya dalam merujuk sebuah Sutta, digunakan penomoran dan singkatan dari Nikāya-nya. Sebagai contoh,- DN 5, artinya Dīgha Nikāya, Sutta no. 5
- SN 45.10, artinya Saṃyutta Nikāya, Saṃyutta nomor 45, Sutta Nomor 10
- DN = Dīgha Nikāya
- MN = Majjhima Nikāya
- SN = Saṃyutta Nikāya
- AN = Anguttara Nikāya
- KN = Khuddaka Nikāya
- Khp = Khuddakapāṭha
- Dhp = Dhammapada
- Ud = Udāna
- Iti = Itivuttaka
- Snp = Suttanipāta
- Vv = Vimānavatthu
- Pv = Petavatthu
- Thag = Theragātha
- Thig = Therigātha
- Miln = Milindapañha
- Bhikkhu Bodhi, 'Connected Discourses of the Buddha' (Somerville, Mass.: Wisdom Publications, 2000), p.31, merujuk pada "Categories of Sutta in the Pāḷi Nikāya and Their Implications for Our Appreciation of the Buddhist Teaching and Literature" oleh Joy Manné, Journal of the Pāḷi Text Society 15 (1990): 29-87.
- http://dhammacitta.org/dcpedia/Sutta_Pi%E1%B9%ADaka






0 komentar:
Posting Komentar