13
jubahbhikkhu
1.Jubah Luar Sanghati
Dalam tradisi Mulasarvastivada,
jubah luar berwarna kuning.Lebar dan panjang jubah luar
Harus di sesuaikan dengan ukuran tubuh seseorang.
Umumnya Jubah Luar terdiri dari
25 bagian (khanda) atau 15 bagian atau
9 bagian.Sebagai
Tanda pengenal, sebuah symbol boleh ditempelkan di atas jubah luar,
Mulasarvastivada
Merupakan salah satu dari 18 mahzabSravaka yang meyebarke
Tibet, symbol bunga teratai,
Bunga utpala, permata, roda dharma boleh dipergunakan.
Dibagian empat ujung jubah luar ada bagian kecil yang merupakan symbol dari telinga singa.
Singa merupakan binatang
paling berkuasa dalam hutan, ketika seseorang mengenakan jubah
luar, ia bagaikan auman singa yang perkasa.
Agar setiap sambungan dalam jubah luar tidak melambai-lambai,
maka di berikan jahitan yang
berbentuk kaki
burung.
2.Jubah Atas ( Skt.
Uttarasangha; Wylie. chogosblagos; Tib. VôÅ-GôÅ-„À-GôÅü )
Berwarna kuning, dan terdiri dari tujuh bagian
(khanda).
3.Jubah Bawah (Skt.
Antaravasaka; Wylie. mthang sham ataumthang go; Tib. ¤fP-Á¤ü ¤fP-GôÅü).
Jubah bawah berwarna merah marun,
bentuknya mirip rok, umumnya terbuat dari
5 bagian
Yang terdiri dari
10 potongan.
4.Alas Duduk(Skt. Nisidana; Tib.
gdingba; GhÛP-zü )
Alas duduk berwarna merah marun, dalam vinaya disebutkan bahwa Alas Duduk berguna
Untuk melindungi badan,
membungkus jubah dan melindungi alat-alat yang dibawa dalam
pengembaraan.
Umumnya, Alas duduk di gunakan untuk
alas duduk, alas sujud, dan alas,berlutut.
5.Selendang Keringat (Wylie.
rngulgzan; Tib. Qâ¾-G¸mü)
Kain berwarna kuning,
digunakan untuk melap keringat dan juga sebagai penutup badan pada malamhari.
6.Selendang (Wylie. gzan; Tib.G¸mü)
Selendang ini berwarna merah marun,
umumnya dikenakan sepanjang hari. Ada selendang yang dibuat cukup panjang untuk melindungi badan dari cuaca dingin.
7.Rok Bawah (Wylie. sham thabs; Tib. Á¤-fzÅü)
Rok
(sepertisarung) berawarna merah,
terbuat dari 3 atau 5 potongan.Bagian atas dan bawah Diberi pembatas. Seseorang boleh mengenakan
sham thabs kemudian bersamaan mengenakan mthanggos di luarnya.
8.Selendang Rok Bawah (Wylie.
sham thabskyigzan; Tib. Á¤-fzÅ-ˆÛ-G¸mü)
Bentuknya mirip dengan Rok, di Tibet umumnya lapisan kain
tipis berwarna merah marun yang bernamasmad-gyog (rokdalam).
9.Perban Gatal (Skt. Kandupatcchadi;
Wylie. gyanbgab)
Perban yang
digunakan untuk penyakit gatal-gatal,
atau penyakit yang bersifat bias meletus,biasanya di berikan setelah penyakitnya sembuh.
10.Jas Hujan(Skt. Vassikasatika;
Wylie. raschen; Tib. ¼Å-Vïmü)
Jas ini bukan terbuat dari bahan kedap air, namun kain yang di gunakan untuk melindungi dari hujan.
11.Alas potong rambut (Wylie.
skrabzod; Tib. C-z¸ïhü)
Alas yang
digunakan untuk menutupi badan ketika memotong rambut.
12.Handuk Wajah (Skt.
Mukkhapunchana; Wylie. gdongphyis; Tib. GhôP-xÛÅü)
Handuk yang
digunakan untuk melap wajah atau mengeringkan peluh, bentuk umumnya adalah bujur sangkar.
13.Perban untuk infeksi (Wylie.
rnaggzan; Tib. nG-G¸mü)
Perban yang
digunakan apa bila terjadi penyakit infeksi,
contohnya nanah, darah, dan sebagainya.
Jubah Tambahan
Rompi (Wylie.
stod 'ga; Tib.Çeôh-!ºGºü)
Rompi ini dikembangkan dari Alas Duduk (gdingba), para guru
India yang datangke Tibet biasanya menyelempangkan Alas duduk di bahu untuk melindungi badan dari cuaca dingin.
Para cendekiawan
Tibet melihat kejadian ini,mereka merasa praktis apabila dirancang sebuah rompi. Rompi memiliki 6 potongan yang merupakan symbol dari
6 ornamen yang umumnya
dilukiskan di
sekitar rupang Buddha, yaitu gajah, singa, kuda terbang, reptil air, naga yang berekor ular,
ular memakan garuda.
Enam ornament ini juga merupakan symbol dari
6 paramita.
Di bagian ujung rompi terdapat tali berwarna biru,menurut kisah sejarah bahwa tali berwarna biru ini untuk menghormati biksu dari Tiongkok yang berkunjung ke Tibet, mereka mengenakan jubah berwarna biru,
dan berkat kehadiran mereka yang menjadikan kuorum penahbisan biksu baru,sehingga silsilah biksu tradisi Mulsarvastivada bias terus mengalir hingga saat ini.
Handukbiksuni(Skt. Udakasatika)
Kaos (Wylie.
rngullen; Tib. Qâ¾-¾ïmü)
Kaos atau rompi kain tanpa lengan, ada yang terbuat dari kain katun, ada juga
yang dibuat berkerah, bentuknya mirip dengan rompi, Kaos ini bukan bagian dari jubah sebagai mana definisi dalamVinaya.
Kain Penutup (Skt. Samkajjhika)
Sepotong kain penutup
yang dibalut pada bagian dada hingga pusar. Potongan kain ini dikemudian hari berubah menjadi rompi satu lengan yang dikenakan oleh para biksu dan biksuni.
Keperluan Wajib
Tas untuk membawa jubah luar dan jubah dalam,
ada juga tas
yang digunakan untuk menaruh mangkuk
(Skt. Pattatthavika) untuk menerima dana. Ada tas lain yang digunakan untuk membawa barang-barang lainnya.
Vas (Skt. Kundika; Tib. cha bum), digunakan sebelum dan setelah makan,
terutama pada yarne (retretmusimpanasselama 3 bulan).
Mala (tasbih)
Topi Pandita (Wylie. pan zhva)
Mangkuk menerima dana(Skt.
Patta; Tib. lhungbzed)
Umumnya terbuat dari bahan alami atau bahan tidak berkarat.
Filter air (Pal. Dhamaraka; Wylie. chusa)
Stik Bunyi (Skt. Khakkhara; Wylie. mkhargsil)
Alat bantu untuk jalan, stik yang bias dibunyikan untuk memberitahu kehadiran biksu
di depan pintu rumah seseorang.
Ketika berjalan dan stik ini berbunyi, maka para binatang akan minggir,
agar para biksu atau biksuni tidak menyakiti mereka.
Ketika anggota sangha monastic menggoyang stik itu
3x untuk meminta makanan,
dan juga berbagai tujuan lainnya.
Jika setelah dibunyikan
3x tidak ada orang yang keluar dari rumah itu, maka coba
5x, setelah itu 7x, dan apabila tetap tidak ada
orang yang keluar, maka pindah kerumah lain untuk meminta makanan.






0 komentar:
Posting Komentar